BacaanDoa Setelah Azan untuk Diajarkan ke Anak Sejak Dini. Lakukan sunahnya agar mendapat pahala dari Allah SWT. 25 Juni 2021. Islam.nu.or.id. Devi Ari Rahmadhani. Azan merupakan panggilan bagi umat muslim untuk menunaikan ibadah salat fardu. Banyak sekali pahala yang akan diberikan oleh Allah SWT terkait azan, baik untuk yang mengumandangkan
– Kumandang adzan adalah tanda bahwa waktu sholat telah tiba. Umat muslim dipanggil untuk segera melaksanakan sholat sesuai waktunya. Membaca doa setelah adzan, sekaligus berdoa kepada Allah SWT diantara adzan dan iqamah merupakan salah satu wakyu mustajab terkabulnya doa-doa. Anas bin Malik, Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda "Tiada tertolak doa antara adzan dan iqamah." HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i. Rasulullah SAW mengajarkan untuk melafalkan bacaan doa setelah adzan usai mendengar lantunan adzan. Doa setelah adzan ini termasuk amalan sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda "Barang siapa setelah mendengar adzan mengucapkan 'Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî'ah wab'atshu maqâman mahmûdan alladzî wa'adtah', maka dia akan mendapatkan syafaatku kelak." Menurut ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya mengatakan bahwa, siapa yang membaca doa setelah adzan layak mendapatkan syafaat dari Allah Sat pada hari kiamat. Berikut Bacaan Doa Setelah Adzan Lengkap Dengan Artinya اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad. Artinya "Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan." Doa setelah adzan maghrib اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ
Tambahankedua kalimat di atas (Addarajaturrafi'ah dan Innaka La Tukhliful Mi'ad ) hanya didapatkan pada riwayat Al-Baehaqi. Dan kebanyakan perawi hadits yang meriwayatkan hadits ini tidak mencantumkan kalimat itu. Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, artinya apabila telah dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin, maka bagi yang
Doa Ba Da Adzan. Doa setelah adzan adalah sunnah yang sebaiknya dibaca umat usai mendengar panggilan salat lima waktu. Artinya "Sesungguhnya do'a yang tidak tertolak adalah do'a antara adzan dan iqomah, maka berdo'alah kala itu.". Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan.". Sesuai hadits tersebut, berikut doa setelah adzan dalam Arab dan latin serta terjemahannya. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad. Untuk salat maghrib, doa setelah adzan bisa ditambah bacaan berikut. Membaca doa setelah adzan ternyata bukan satu-satunya sunnah yang bisa dilakukan, usai mendengar lantunan dari muadzin. Semoga kita semua menjadi hambaNya yang beruntung memperoleh syafaat, wasilah, dan Allah SWT kabulkan doanya. Umat Islam Wajib Tahu, Ini 5 Bacaan Doa Setelah Azan dan Artinya Setiap umat Muslim pasti mengetahui bahwa lantunan azan bukan hanya sekadar panggilan salat. Lebih dari itu, ada pahala yang bisa kita dapatkan dengan mengerjakan amalan sunnah saat azan. Jika kamu masih belum tahu bacaan doa setelah adzan apa saja yang bisa kita baca, berikut Popbela sudah rangkumkan untuk kamu. Doa selesai azan Edited by Romi Subhan Setelah azan selesai dikumandangkan, kita disunnahkan untuk membaca doa berikut ini. اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ "Allâhumma Rabba hâdzihid-dawati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî’ah wab’atshu maqâman mahmûdan alladzî wa’adtah, innaka lâ tukhliful-mîâd.". Artinya “Ya Allah, ini adalah saat datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”. Doa setelah azan Subuh Edited by Romi Subhan Sama seperti Maghrib, doa setelah azan Subuh juga memiliki perbedaan. Doa di antara azan dan iqamah Edited by Romi Subhan Salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa adalah di antara waktu azan dan iqamah. Salah satu doa yang dapat kamu baca adalah sebagai berikut. Artinya “Ya Allah, aku mohon pada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat.”. Bacaan Doa Setelah Adzan Latin, Lengkap dengan Artinya dan Keutamaan Membacanya Allah SWT telah menjanjikan banyak pahala untuk umatnya yang melafalkan ataupun mendengarkan adzan. Saat azan dikumandangkan, orang yang mendengar disunnahkan untuk segera menjawabnya dengan membaca doa setelah adzan. Kenapa umat muslim perlu membaca doa setelah adzan? Doa setelah adzan merupakan sunnah yang sebaiknya dibaca umat muslim usai mendengar panggilan shalat lima waktu. Baca Juga Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud dan Artinya, Bacalah di Sepertiga Malam. Selain itu, dalam hadits yang diceritakan oleh Jabir bin Abdillah, menyebutkan bahwa mereka yang membaca doa setelah adzan akan memperoleh syafaat Nabi SAW di hari kiamat. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana Engkau telah janjikan", maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat", HR Bukhari. Berikut ini adalah bacaan doa setelah adzan dalam latin serta terjemahannya. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi'ad". Bacaan Doa Setelah Adzan agar Pahala Berlimpah Allah SWT menjanjikan banyak pahala untuk umatnya yang melafalkan ataupun mendengarkan azan. Mengutip laman NU Online, kitab Asna al-Mathalib karya Imam Zakaria al-Anshary menyebutkan bahwa umat Muslim yang mendengarkan azan disunahkan untuk membaca selawat setelahnya. Umat Muslim dapat melanjutkan selawat di atas dengan bacaan doa setelah adzan berikut. Allâhumma Rabba hâdzihid-da'wati at-tâmmati, wash-shalâtil-qâimati, âti sayyidanâ Muhammad al-washilah wal fadlîlah, wad-darajatar rafî'ah wab'atshu maqâman mahmûdan alladzî wa'adtah, innaka lâ tukhliful-mî'âd. Selain pada waktu Magrib, Anda juga dianjurkan membaca doa berikut setelah azan subuh. Doa Sesudah Adzan Lengkap dengan Arti dan Latinnya Sebagai seorang muslim, kita dianjurkan untuk membaca doa sesudah adzan. Dengan mengamalkan doa setelah adzan, permohonan yang diharapkan akan terkabul, dosa dihapus, dan mendapatkan syafaat oleh Allah SWT. Hal itu terdapat dalam hadist sebagaimana diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah Ra, Rasulullah SAW bersabda. Allahumma rabba hadzihid dakwatit tammah, was shalatil qa’imah, ati sayyidana muhammadanil wasilata wal fadhilah, wabatshu maqamam mahmdanil ladzi waattah, innaka la tukhliful mi’ad. “Dari Jabi bin Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda, Siapa saja yang berdoa ketika mendengar seruan azan Allahumma rabba hadzihid dakwatit tammah, was shalatil qa’imah, ati muhammadanil wasilata wal fadhilah, wabatshu maqamam mahmdanil ladzi waattah,’ niscaya jatuhlah syafaatku padanya di hari kiamat.’ HR Bukhari,” An-Nawawi, Al-Adzkar, [Kairo, Darul Hadits 2003 M/1424 H], halaman 44. Demikian informasi tentang doa sesudah adzan dari bacaan latin dan artinya. Bacaan Doa Sesudah Azan Lengkap Beserta Artinya Seperti lafaz A llahuakbar dan A syahadu a’la illaha illallah yang dijawab dengan lafaz yang sama. Sedangkan lafaz hayya ala shalah dan hayya ala falah , dijawab dengan la hawla wala quwwata illa billah . Luar Biasa Keistimewaannya, Ini Bacaan dan Arti Doa Setelah Adzan Sebagai umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat fardhu sesegera mungkin setelah mendengar adzan selesai. Selain itu, terdapat pula anjuran saat mendengar adzan maka ada baiknya untuk menghentikan segala kegiatan, dan bergegas menuju masjid. “Allaahumma robba haadzihid da’watit taammah, washsholaatil qoo-imah, aati muhammadanil washiilata wal fadhiilah, wasysyarofa, wad darajatal, aaliyatar rofii’ah, wab’atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa’adtah, innaka laa tukhliful mii’aadz.”. Doa setelah adzan tersebut didapat dalam Hadits Riwayat Bukhari, Abu dawud, Tarmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah. Dalam pernyataan Rasulullah tentang syafaat, terdapat isyarat kabar gembira bagi yang membaca doa setelah adzan. Dimana barangsiapa yang membaca doa setelah adzan maka ia akan dikaruniai husnul khatimah di akhir hidupnya. Doa Sesudah Adzan Latin dan Artinya, Lengkap dengan Lafaz Adzan dan Cara Menjawabnya Doa ini merupakan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dikerjakan. Pada saat adzan berkumandang, kamu juga dianjurkan untuk menjawabnya sebagai bentuk amalan baik yang bisa dilakukan. Adzan sendiri merupakan tanda bahwa waktu melaksanakan sholat lima waktu telah masuk. Adzan adalah tanda bahwa umat Islam dipanggil untuk segera melaksanakan sholat. Jadi, setelah mendengarkan adzan, kamu harus segera bersiap untuk melaksanakan sholat. Doa sesudah adzan merupakan salah satu adab yang perlu dilakukan saat adzan. Selain itu, saat mendengar adzan kamu juga bisa bersalawat serta berdoa sesuai keinginan. Pada saat adzan, seorang muslim dianjurkan untuk berhenti berkativitas dan segera melaksanakan sholat. Berikut rangkum dari berbagai sumber, Kamis 14/4/2022 tentang doa sesudah adzan.
AllahummaRabba hadzihid-da'wati at-tammati, wash-shalatil-qaimati, ati sayyidana Muhammad al-washilah wal fadlilah, wad-darajatar rafi'ah wab'atshu maqaman mahmudan alladzi wa'adtah, innaka la tukhliful-mi'ad. Artinya; "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ Arab-Latin Qul huwallāhu aḥadArtinya Katakanlah "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Al-Lahab 5 ✵ Al-Ikhlas 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Ikhlas Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Ikhlas Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penafsiran dari para mufassir berkaitan kandungan surat Al-Ikhlas ayat 1, misalnya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaKatakanlah wahai rasul, “Dia lah Allah pemilik tunggal uluhiyah dan rububiyah, nama nama dan sifat sifat, tidak seorangpun yang bersekutu dengan NYA padanya.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Katakan -wahai Rasul-, “Dia lah Allah yang esa dalam uluhiyah, tiada tuhan yang berhak disembah selain-Nya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1-4. Allah memerintahkan Rasulullah untuk menyampaikan dengan tegas kepada orang-orang musyrik yang berkata, “Sebutkanlah kepada kami nasab Tuhanmu!” Maka Allah mengajarkan Rasulullah bantahan terhadap mereka Sungguh Tuhanku adalah Allah, satu-satunya yang berhak disembah, tidak ada satupun sekutu-Nya dalam peribadatan; Dia Maha Sempurna kekuasaan dan kemuliaan-Nya; Dia tidak beranak dan tidak mengangkat seorang anak, sekutu, atau sesuatu yang menyamai-Nya baik itu dalam Dzat, sifat, maupun dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ ۚ Katakanlah “Dialah Allah, Yang Maha Esa Orang-orang musyrik mengatakan “Hai Muhamamd, sebutkan kepada kami nasab tuhanmu!” Maka turunlah surat ini. Yakni jika kalian menanyakan nasab-Nya, maka Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaMuqoddimah surah al-Ikhlas 1 . Beberapa orang alim yang fasih dan ahli balaghoh di andalusia mencoba untuk menyusun kitab beberapa ayat yang serupa dengan al-Qur'an, maka mereka pun mengamati dan mempelajari surah al-Ikhlas; untuk mereka tiru dalam penyusunan surah yang serupa, tanpa disadari seseorang dari mereka berkata aku ditimpa ketakutan pada sebuah kertas; yang kemudian membawaku pada pintu taubat dan penyesalan. 2 . Surah al-Ikhlas diibaratkan seperti sepetiga al-Qur'an sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadits yang shohih; hal itu berdasarkan bahwasanya ilmu yang terkandung dalam al-Qur'an ada tiga pembagian tauhid, hukum-hukum, dan kisah, dan surah al-ikhlas mencakup didalamnya pembahsan tentang tauhid yang merupakan sepertiga bagian dari al-Qur'an. { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ , اللَّهُ الصَّمَدُ } 1-2 1 . Mungkin sebagian dari mereka ada yang menyangka bahwa dua ayat ini pada hakikatnya bersambung قُلْ هُوَ اللَّهُ الأَحَدٌ الصَّمَدُ , tetapi nyatanya kedua ayat ini saling terpisah, karena kalimat dari ayat ini disesuaikan agar menjadi tetap dalam diri-diri siapa yang yang membacanya dan untuk pengagungan untuknya, maka lebih sesuai jika setiap kalimat tidak terikat dengan yang lainnya. 2 . { اللَّهُ الصَّمَدُ } Dzat yang digantungkan kepada-Nya segala urusan, dan tidak kepada selain-Nya perkara dan urusan itu digantungkan { وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ }. Maka apakah Allah yang menjadi tempat pertama kita melaporkan segala sesuatu yang kita butuhkan, dalam susah ataupun senang, dalam keadaan sempit ataupun lapang ?📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri SuriahKeutamaan surah Imam Ahmad dan Imam Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudzri yang berkata Rasulallah SAW bersabda kepada para sahabatnya ”Apakah salah satu dari kalian ada yang keberatan untuk membaca sepertiga Al-Qur’an di malam hari?” Maka pecahlah kondisi ketika itu. Mereka berkata “Siapa di antara kami yang menanggung beban itu ya Rasulallah?”. Lalu Rasulallah bersabda “Allahul Waahidush Shomad surah Al-Ikhlash adalah sepertiga Al-Qur’an” 1. Katakanlah wahai Nabi Allah adalah yang Maha Esa dengan DzatNya. Tidak ada bagiNya Tuan dan tidak pula materi. Dialah Dzat yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagiNya. Ayat ini diturunkan ketika orang-orang musyrik berkata “Wahai Muhammad, nasabkanlah Tuhanmu kepada kami, maksudnya yaitu sebutkanlah nasab Tuhanmu kepada kami” kemudian turunlah surah iniMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKatakanlah,“Dialah Allah Yang Maha Esa📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1. “Katakanlah,” dengan perkataan tegas, dengan yakin, dan mengetahui maknanya, “Dia-lah Allah Yang Maha Esa,” yakni, kemahaesaan itu hanya terbatas padaNya. Dia-lah Yang Maha Esa, yang tersendiri dengan kesempurnaan, hanya bagiNya nama-nama indah, sifat-sifat sempurna yang tinggi dan perbuatan-perbuatan yang suci, yang tidak ada tandinganNya.📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah Komite Fatwa Majelis Ulama KSATiga surah terakhir ini Al-Ikhlash, dan Al-mu'awwidzatain al-falaq dan an-nas , adalah tiga surah penutup Al-Qur'an, tiga surah yang agung dan mulia surah yang sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ setiap sebelum tidur dengan meniupkan pada kedua telapak tangannya dan membaca ketiga surah ini, kemudian ﷺ mengusap wajahnya, dan sebisa yang dapat ia usap dari badannya, surah yang dijadikan oleh Rasulullah ﷺ sebagai penangkal kejahatan sihir dengan izin Allah ﷻ , surah yang mengandung banyak keutamaan didalamnya. Adapun sebab dinamakan surah ini "Al-Ikhlas" adalah bahwasanya Allah memurnikan / mengkhususkan surat tersebut hanya untuk-Nya, yaitu Allah tidak menyebutkan sedikitpun di dalamnya hukum-hukum syar'i dan tidak juga khabar-khabar tentang selain-Nya. Yang ada, Allah hanya menyebutkan pengkhabaran tentang diri-Nya. Tauhid yang terdiri dari "Tauhid asma' wa sifat" terlampir didalam surah yang agung ini, juga hadits shahih menjelaskan salah satu keutamaan dari surah ini, yaitu surah ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran, yakni dari segi keutamaan surah ini sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an, dalam hadits dikatakan أَنَّ رَجُلاً سَمِعَ رَجُلاً يَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ يُرَدِّدُهَا، فَلَمَّا أَصْبَحَ جَاءَ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ ، فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ، وَكَأَنَّ الرَّجُلَ يَتَقَالُّهَا، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، إِنَّهَا لَتَعْدِلُ ثُلُثَ القُرْآنِ. “Sesungguhnya seseorang mendengar orang lain membaca قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ dengan mengulang-ulangnya, maka tatkala pagi harinya, ia mendatangi Rasulullah n dan menceritakan hal itu kepadanya, dan seolah-olah orang itu menganggap remeh surat itu, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sesungguhnya surat itu sebanding dengan sepertiga al Qur`an” [ HR al Bukhari, 4/1915 no. 4726 ] . Dalam hadits lain dikatakan أَنَّ النَّبِيَّ بَعَثَ رَجُلاً عَلَى سَرِيَّةٍ، وَكَانَ يَقْرَأُ لأَصْحَابِهِ فِي صَلاَتِهِ، فَيَخْتِمُ بِـ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، فَلَمَّا رَجَعُوا، ذَكَرُوا ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ ، فَقَالَ سَلُوْهُ، لأَيِّ شَيْءٍ يَصْنَعُ ذَلِكَ؟، فَسَأَلُوْهُ، فَقَالَ لأَنَّهَا صِفَةُ الرَّحْمَنِ، وَأَنَا أُحِبُّ أَنْ أَقْرَأَ بِهَا، فَقَالَ النَّبِيُّ أَخْبِرُوْهُ أَنَّ اللهَ يُحِبُّهُ “Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengutus seseorang kepada sekelompok pasukan, dan ketika orang itu mengimami yang lainnya di dalam shalatnya, ia membaca, dan mengakhiri bacaannya dengan قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ, maka tatkala mereka kembali pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, lalu beliau pun bersabda “Tanyalah ia, mengapa ia berbuat demikian?” Lalu mereka bertanya kepadanya. Ia pun menjawab “Karena surat ini mengandung sifat ar Rahman, dan aku mencintai untuk membaca surat ini,” lalu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Beritahu dia, sesungguhnya Allah pun mencintainya” [ HR al Bukhari, 6/2686 no. 6940; Muslim, 1/557 no. 813 ] . { قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ } Katakanlah wahai Muhammad, sampaikanlah kepada ummat mu, bahwasanya Dialah Allah ﷻ yang esa, Dia ﷻ yang sempurna sifat-sifat dan nama-Nya, tiada sembahan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin, ulama besar abad 14 HDisebutkan tentang sebab diturunkannya surat ini bahwa orang-orang musyrik atau yahudi berkata kepada Nabi shallallaahu alaihi wa sallam Sebutkan sifat Tuhanmu kepada kami? Maka Allah menurunkan surat ini. قُلْ “katakanlah” yang diajak bicara di sini adalah Rasul alaihissholaatu wassalaam, dan untuk umat islam juga dan هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,” Dhamir asy-Sya’en menurut para pakar I’rab gramatika Bahasa arab dan lafadzul jalaalah الله adalah khabar mubtada dan أَحَدٌ [Ahad] khabar mubtada kedua.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Ikhlas ayat 1 Allah memerintahkan Nabi ﷺ agar berkata kepada manusia Sesungguhnya Allah menyendiri dalam ke-Uluhiyyahan, Rububiyyah dan Nama serta Sifat-Nya, tidak bersekutu sesuatu apapun dengan-Nya. Inilah yang dimaksud makna ahad Esa. Tidak sebagaimana diklaim oleh Mu’tazilah dan Asya’irah Dia tunggal tidak terbagi-bagi dan terpisah-pisah, dengan kata lain Dia tidak memiliki pembagian Uluhiyyah, Rububiyyah dan Asma wa Sifat. Dan bantahan bagi mereka firman Allah yang ada dalam akhir akhir surat ini وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ yang artinya Dan tidak ada sesuatupun yang semisal dengan Dia. Ini lebih utama dan mencakup secara keseluruhan dibandingkan ucapan mereka.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, memastikan, meyakininya dan mengetahui maknanya. Dan jawablah dengan surah ini orang-orang yang bertanya tentang siapa Allah Subhaanahu wa Ta'aala? Dia sendiri dengan kesempurnaan, memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi yang sempurna serta perbuatan-perbuatan yang suci, dimana pada semua itu tidak ada yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Ikhlas Ayat 1Wahai nabi Muhammad, katakanlah kepada kaum musyrik yang menanyakan sifat dan nasab Allah dengan tujuan mengejek, 'dia lah Allah, yang maha esa. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia tidak berbilang dalam nama, sifat, dan ketuhanan-Nya. 2. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia maha pencipta, mahakaya, dan mahakuasa. Dia tidak memerlukan yang lain, sedangkan semua makhluk bergantung dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah sekumpulan penjelasan dari banyak ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Ikhlas ayat 1 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita bersama. Sokong syi'ar kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Tersering Dikunjungi Kami memiliki berbagai topik yang tersering dikunjungi, seperti surat/ayat Al-Fatihah 1, Yasin 40, Luqman 13-14, Al-A’raf, Yunus 41, Al-Baqarah 284-286. Juga Al-Fatihah 7, Ali Imran 191, Assalaamualaikum, Al-Baqarah 216, Al-Fatihah 2, Ali Imran 104. Al-Fatihah 1Yasin 40Luqman 13-14Al-A’rafYunus 41Al-Baqarah 284-286Al-Fatihah 7Ali Imran 191AssalaamualaikumAl-Baqarah 216Al-Fatihah 2Ali Imran 104 Pencarian innaka la tukhliful mi'ad artinya, surat al baqarah ayat 45 latin, innaka la tahdi man ahbabta, doa ayat 5, al infithar ayat 10-12 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
8 Our Lord! (they say), Let not our hearts deviate now after Thou hast guided us, but grant us mercy from Thine own Presence; for Thou art the Grantor of bounties without measure. [3:8] Rabbana la tuzigh quloobana ba'da idh hadaytana wa hab lana milladunka rahmah innaka antal Wahhab.
*unplash Bismillah… Doa setelah azan, tidak asing di telinga kita. Setiap petang tiba, saat matahari beranjak kembali ke peraduannya, hampir semua stasiun TV Nasional menayangkan azan maghrib, disusul doa setelah azan. Coba pembaca sekalian perhatikan, hampir setiap doa azan yang ditayangkan, ditutup dengan kalimat “Innaka Laa Tukhliful Mii’aad”. Tambahan kalimat inilah yang perlu dikaji. Adapun kalimat doa sebelumnya, sudah tepat sesuai hadis shahih, alhamdulillah. Karena, beragama sangat tidak cukup hanya berkiblat kepada televisi. Meski televisi dianggap sebagai media yang paling digandrungi masyarakat Indonesia. Kita beragama berdasarkan dalil Al Quran dan Hadis yang shahih, dan tentu saja di atas bimbingan pemahaman para sahabat -semoga Allah meridhoi mereka-. Menyoal Kalimat “Innaka Laa Tukhliful Mii’aad” Pada Doa Setelah Adzan Nabi shallallahu alaih wasallam bersabda, مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ، وَالصَّلاَةِ القَائِمَةِ، آتِ مُحَمَّدًا الوَسِيلَةَ وَالفَضِيلَةَ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ “Barangsiapa yang berdoa tatkala mendengar seruan azan Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan salat yang tetap ditegakkan, karuniakanlah kepada Muhammad wasilah dan kemuliaan, serta tempatkanlah ia pada kedudukan yang telah Engkau janjikan. Maka ia akan menerima syafa’atku hari kiamat.” Takhrij Hadis ini diriwayatkan oleh – Al Bukhari dan Ahmad bin Hanbal, – Abu Dawud dari Ahmad bin Hanbal, – Ibnu majah, dari Muhamad bin Abul Hasan, Adz Dzuhli dan Al Abbas bin Al Walid, – Demikian juga Ibnu hibban meriwayatkan melalui jalur Adz Dzuhli, – At Tirmidzi, dari Muhammad bin Sahl Al Baghdadi dan Ibrahim bin Yakub. – An Nasai, dari Amr bin Manshur, – Ibnu Khuzaimah, dari Musa bin Sahl ar Ramli, – At Thahawi dan Ath Thabarani, dari Abu Zurah Ad Dimasyqi, – At Thusi, melalui jalur Al Juzajani, – Ibnu Abi Ashim, dari Muhammad bin Muslim bin Waarah, – Sedangkan Al Baihaqi meriwayatkan melalui jalur Muhammad bin Auf, dengan tambahan kalimat إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ sesungguhnya Engkau tidak menyelisihi janji di akhir doa. Semua perawi yang tertulis tebal menerima hadis tersebut dari P Ali bin Ayyasy, dari Syu’aib bin Abu Hamzah, dari Muhammad bin Al Munkadir, dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu, dari nabi shallallahu alaih wasallam. Skema Sanad Telaah Kritis Kalimat إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ Poros P jalur hadis adalah Ali bin Ayyasy. Bila kita cermati, maka dapat terlihat bahwa Muhamad bin Auf adalah satu-satunya perawi yang menyebutkan tambahan إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ . Padahal ada puluhan perawi yang menerima hadis ini dari Ali bin Ayyasy. Diantara mereka para ulama kredibel yang menguasai seluk beluk hadis, seperti; imam Ahmad dan imam Al Bukhari. Namun tak satu pun dari mereka yang menyebutkan tambahan tersebut. Memang, Muhammad bin Auf termasuk perawi kredibel dan penghafal hadis ulung. Tapi, apakah dalam situasi ini tambahan kalimat yang ia sebutkan bisa diterima? Al Hafidz ibnu Hajar dalam an-Nukat memberikan sebuah kesimpulan dari pernyataan para ulama kritikus hadis untuk kasus seperti ini. Kata beliau, فَحَاصِلُ كَلَاِم هَؤُلَاِء الأَئِمَّةِ أَنَّ الزِيَادَةَ إِنَّماَ تُقْبَلُ مِمَّنْ يَكُوْنُ حَافِظًا مُتْقِنًا حَيْثُ يَسْتَوِي مَعَ مَنْ زَادَ عَلَيْهِمْ فِي ذَلِكَ، فَإِنْ كَانُوا أَكْثَرَ عَدَدًا مِنْهُ أَوْ كَانَ فِيْهِمْ مَنْ هُوَ أَحْفَظُ مِنْهُ أَوْ كَانَ غَيْرَ حَافِظٍ وَلَوْ كَانَ فِي الأَصْلِ صَدُوقًا فَإِنَّ زِيَادَتَهُ لَا تُقْبَلُ “Kesimpulan dari pernyataan para imam tersebut, bahwa tambahan kata/kalimat dapat diterima dari seorang Perawi yang hafidz/penghafal hadis ulung, lagi mutqin/kuat hafalan. Dimana perawi tersebut kualitas hafalannya setingkat dengan perawi yang tidak menambahkan kata. Tetapi, jika mereka yang tidak menambahkan kata lebih unggul secara kuantitas, atau di Antara mereka ada yang kualitas hafalannya lebih bagus, atau si perawi yang menambahkan kata tadi bukan seorang hafidz, meskipun ia seorang yang jujur, maka tambahan tersebut tidak bisa diterima.” Berdasarkan ketentuan di atas, maka tambahan إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ dianggap lemah, bahkan masuk kategori syadz. Sebab, imam Ahmad, imam al-Bukhari dll, secara kualitas maupun kuantitas lebih unggul dari Muhammad bin Auf. Alasan inilah yang menjadikan Syekh Al Albani dalam Irwa al-Ghalil menghukumi syadz kalimat tambahan tersebut. Katanya, زِيَادَةُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ فِي آخِرِ الحَدِيْثِ عِنْدَ البَيْهَقِى. وَهِيَ شَاذَّةٌ لِأَنَّهَا لَمْ تَرِدْ فِي جَمِيْعِ طُرُقِ الحَدِيْثِ عَنْ عَلِي بْنِ عَيَّاشٍ، اللَّهُمَّ إِلَّا فِي رِوَايَةِ الكُشْمِيْنِى لِصَحِيْحِ البُخَارِي خِلَافًا لِغَيْرِهِ فَهِيَ شَاذَّةٌ أَيْضًا لِمُخَالَفَتِهَا لِرِوَايَاتِ الآخَرِيْنَ لِلصَّحِيْحِ، وَكَأَنَّهُ لِذَلِكَ لَمْ يَلْتَفِتْ إِلَيْهَا الحَافِظُ، فَلَمْ يَذْكُرْهَا فِي الفَتْحِ عَلَى طَرِيْقَتِهِ فِي جَمْعِ الزِيَادَاتِ مِنْ طُرُقِ الحَدِيْثِ وَيُؤَيِّدُ ذَلِكَ أَنَّهَا لَمْ تَقَعْ فِي أَفْعَال العِبَادِ لِلْبُخَارِي وَالسَّنَدُ وَاحِدٌ. “Tambahan إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ di akhir teks riwayat Al Baihaqi adalah syadz. Karena tidak tercantum di seluruh jalur hadis dari Ali bin Ayyasy. Kecuali dalam sahih Al Bukhari riwayat versi Al Kusymini Al Kusymihani. Namun itu berbeda dari riwayat sahih al-Bukhari yang ada. Maka status riwayat itupun syadz, karena menyelisihi riwayat sahih Al Bukhari yang lainnya. Boleh jadi, karena alasan ini Al Hafidz ibnu Hajar tidak menyinggungnya. Beliau tidak menyebutkan riwayat Al Kusymihani tersebut dalam fathul Bari, sebagaimana kebiasaan beliau dalam menggabungkan tambahan-tambahan kata/kalimat dari beberapa jalur hadis. Hal ini dikuatkan, bahwa tambahan tersebut tidak tercantum dalam karya Al Bukhari khalqu af’al al-Ibad, padahal sanad hadisnya sama dengan yang tercantum di kitab sahih nya.” Kesimpulan Tambahan إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ المِيْعَادَ sangat lemah, dan tidak termasuk dari bagian doa yang dianjurkan setelah adzan. Wallahu a’lam. ________ Referensi Shahih al-Bukhari no. 614 dan 4719 Musnad Ahmad, jilid. 23, hal. 120, no. 14817 Sunan Abu Dawud, no. 529 Jami’ At Tirmidzi, no. 211 Sunan An Nasai, no. 680 Sunan ibnu Majah, no. 722 Sahih ibnu khuzaimah jilid. 1, hal. 249, no. 420 Sahih ibnu Hibban, jilid. 4, hal. 586, no. 1689 Mustakhraj Ath Thusi, jilid. 2, hal. 34 Syarh Ma’ani al Atsar, jilid. 1, hal. 146, no. 895 Musnad Asy Syamiyin, jilid. 4, hal. 149, no. 2972 As Sunnah, ibnu Abi Ashim, jilid. 2, hal. 395, no. 826 As Sunan Al Kubra, jilid. 1, hal. 603, no. 1933 An Nukat, hal. 498 irwa al-Ghalil jilid. 1, hal. 260-261 **** Ditulis oleh Abu Hurairah, BA Beliau adalah mahasiswa magister S2 Ilmu Hadis, di Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Alumni PP. Hamalatulqur’an Yogyakarta, S1 fakultas Hadis Univ. Islam Madinah KSA
Kemudianpenambahan "innaka la tukhliful mi'ad". Di dalam permohonan tersebut diriwayatkan oleh Imam Baihaqi di dalam Sunannya dan kemudian diterima untuk tindakan oleh para ulama sebagaimana telah disebutkan oleh Ibn Abidin dalam Radd al-Muhtar, yang mengutip Shdadbulali's Imdad al-Fattah dan Fath al-Qadir dari Ibn al-Humam.
Memperbanyak mengucap tahlil mendekatkan kepada - Berzikir merupakan sarana untuk mengingat Allah. Di manapun dan kapanpun, kita bisa menjalankan aktivitas zikir, terutama setelah banyak kalimat yang bisa kita lafalkan untuk zikir. Mulai takbir, tahmid maupun tahlil yang memiliki makna satu kalimat yang kerap kita baca adalah tahlil, berbunyi 'La ilaha illallah'. Kalimat ini mengandung makna pengakuan bahwa hanya Allah satu-satunya Tuhan yang harus membaca tahlil dapat mendekatkan diri kita kepada Allah. Dosa-dosa kita pun dapat membaca tahlil, dianjurkan membaca doa ini. Doa tersebut diajarkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, tercantum dalam hadis riwayat Imam Ahmad dari Syadad bin Usai Baca TahlilAlhamdulillah. Allahumma innaka ba'atsta sayyidina muhammadan bihadzihil kalimati wa amartahu biha wa wa'adtahu 'alaihal jannata innaka la tukhliful mi' Segala puji bagi Allah. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengutus Nabi Muhammad SAW dengan membawa kalimat ini, Engkau memerintahkan kepadanya dan menjanjikan kepadanya surga karenanya, sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji."
Artinyajika kita sudah tidak satu rumah dengan ibu, walau berdekatan atau notabene masih satu kotapun belum tentu setiap week end kita dapat mengunjungi ibu kita, apalagi bagi yang ibunya di luar kota atau bahkan di luar negeri. INNAKA LA TUKHLIFUL MI'AD.( YA TUHAN KAMI, SESUNGGUHNYA KAMI MENDENGAR (SERUAN) YANG MENYERU KEPADA IMAN
Tirto Mangkubumi ASSALAMU’ Ada doa yg mgkn bs jd referensi kt u/melepaskan akhir tahun ini dan doa menyambut tahun berikutnya. Insya Allah dgn mengharapkan Rahmat, Hidayah serta Ridho-Nya di Tahun yang akan datang, sehingga memperkuat keimanan kita kepada Allah SWT. Bismillahir-rahmanir-rahim, Alhamdulillahi rabbil alamin. Allahumma inni as-aluka an tushalliya wa tusallima ala sayyidina muhammadin wa ala sa’iril anbiya’i wal mursalin, wa ala alihim wa shahbihim ajma’in, wa an taghfira li ma madha wa tahfazhani fima baqiya ya arhamar rahimin. Allahumma hadzihi sanatun jadidatun muqbilah, lam a’mal fib-tida’iha amalan yuqarribuni ilaika zulfa ghayra tadharru’i ilayka fa as-aluka an tuwaffiqani lima yurdhika anni minal-qiyami lima laka alayya min tha’atik, wa alzimniyai-ikhlasha fihi liwajhikal-karimi fi’ibadatik, wa as-aluka itmama dzalika alayya bifadhlika wa rahmatik. Allahumma inni as-aluka khayra hadzihis sanatil muqbilah, yumnaha wa yusraha wa amnaha wa salamataha, wa a’udzu bika min syururiha wa shududiha wa usriha wa khawfiha, wa halakatiha wa arghabu ilayka an tahfazha alayya fiha dinil-ladzi huwa ishmatu amri wa dunyayal-lati fiha ma’asyi, wa tuwaffiqani fiha ila ma yurdhika anni fi ma’adi, ya akramal akramin, ya arhamar-rahimin. Allahumma anta amartana bidu’a’ika wa wa’adtana bi-ijabatika wa qad da’awnaka kama amartana fa-ajibna kama wa’adtana ya dzal-jalali wal-ikram, innaka la tukhliful-mi’ad. Allahumma ma qadarta lana fi hadzal’amil-jadidi min khayrin wa syara’tu fihi bitawfiqika wa taysirika fatammimhu lana bi-ahsanil-wujuhu kulliha wa ashwabiha wa ashfaha, fa innaka ala ma tasya’u qadir, wa bil-ijabati jadir, ni’mal-mawla wa ni’man-nashir. Wa ma qadarta lana fihi min syarrin wa tuhadzdziruna minhu fashrifhu anna ya hayyu ya qayyumu ya arhamar-rahimin. Allahumma inni nas-aluka bikullis-min huwa laka sammayta bihi nafsaka aw anzaltahu fi kitabika aw allamtahu ahadan min khalqika awis-ta’tsarta bihi fi ilmil-ghaybi indaka an taj’alana wa walidina wa awladana wa ahlana wa azwajana wa masyayikhana wa jami’al muslimina wal-muslimati wal mu’minina wal mu’minati min a’zhami ibadika nashiban fi kulli khayrin taqsimuhu fi hadzihis-sanati wa nurin tahdi bihi wa rahmatin tansyuruha wa rizqin tabsuthuhu wa dhurrin taksyifuhu wa bala’in tarfa’uhu wa fitnatin tashrifuha wa afiyatin tamunnu biha. Allahummaf’al bina wa bihim ajilan wa ajilan fid-dunya wal akhirati ma anta lahu ahlun wa la taf’al bina wa bihim ma nahnu lahu ahlun, innaka ghafurun halim, jawadun karim, ra’ufur-rahim. Wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wa ala alihi wa shahbihi ajma’in, warzuqna kamalal-mutaba ati lahu zhahiran wa bathinan ya arhamar-rahimin. Subhana rabbika rabbil izzati amma yashifun, wa salamun alal mursalina wal-hamdu lillahi rabbil-alamin. Artinya “Dengan nama allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar Engkau melimpahkan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kpd semua Nabi dan Rasul, juga kpd keluarga mereka dan para sahabat mereka. Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengampuniku atas dosaku yang telah lalu dan memeliharaku pada usiaku yang tersisa, wahai Yang Paling Penyayang diantara yang penyayang. Ya Allah, tahun baru telah datang, tidak ada amal yang aku kerjakan diawalnya yang dapat mendekatkanku kepada-Mu sedekat-dekatnya selain ketundukanku kepada-Mu agar Engkau memberikan petunjuk kepadaku untuk melakukan apa yang membuat-Mu ridha terhadapku berupa kewajiban terhadap-Mu dengan mentaati-Mu, dan jadikanlah aku selalu ikhlas mengharapkan keridhaan-Mu dalam beribadah kepada-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu agar Engkau menyempurnakan itu bagiku berkat anugerah-Mu dan rahmat-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan tahun yang akan datang ini, baik keberkahannya, kemudahannya, keamanannya, maupun keselamatannya. Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya, penolakannya, kesulitannya, hal-hal yang menakutkan padanya, dan kebinasaannya. Dan aku berharap kepada-Mu agar pada tahun itu Engkau memelihara diriku, agamaku, yang merupakan pemeliharaan urusanku, dan duniaku, yang merupakan tempat kehidupanku, dan agar Engkau memberikan taufik pada tahun itu untuk mengerjakan apa yang membuat-Mu ridha kepadaku pada hari akhir nanti, wahai Yang Paling Mulia diantara yang mulia, wahai Yang Paling Penyayang diantara yg penyayang. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan kami untuk berdo’a kepada-Mu dan Engkau telah menjanjikan kepada kami untuk menerimanya. Kami telah berdoa kepada-Mu sebagaimana yang Engkau perintahkan kepada kami, maka terimalah doa kami sebagaimana yang Engkau janjikan kepada kami, wahai Dzat yang memiliki kebesarab dan kemuliaan. Sesungguhnya Engkau tidak mengingkari janji. Ya Allah, apa yang telah Engkau tentukan untuk kami pada tahun yang baru ini berupa kebaikan dan Engkau tentukan dengan taufik-Mu dan kemudahan-Mu, sempurnakanlah ia untuk kami dengan sebagus-bagusnya dan sesempurnanya. Karena, sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas apa yang Engkau inginkan dan Maha Berkuasa untuk memenuhi permohonan. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik yang mengurus dan sebaik-baik yang menolong. Dan apa saja yang telah Engkau takdirkan untuk kami pada tahun itu berupa keburukan dan Engkau mengingatkan kami darinya, hindarkanlah kami dari keburukan itu, wahai Yang Mahahidup, wahai Yang Senantiasa Mengurus hamba-Nya, wahai Yang Paling Penyayang diantara yang penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dengan setiap nama yang Engkau namai diri-Mu dengannya, atau Engkau menurunkannya dalam kitab-Mu, atau Engkau mengajarkannya kepada seorang makhluk-Mu, atau Engkau miliki didalam ilmu yang ghaib disisi-Mu, kami memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan kami, orangtua kami, anak-anak kami, keluarga kami, istri-istri kami, guru-guru kami, dan semua muslimin-muslimat dan mukminin-mukminat, tergolong hamba-hamba-Mu yang mendapatkan bagian yang paling besar dalam setiap kebaikan yang Engkau bagi tahun ini, cahaya yang Engkau berikan petunjuk dengannya, rahmat yang Engkau sebarkan, rizqi yang Engkau berikan, bahaya yang Engkau hindarkan, musibah yang Engkau hilangkan, fitnah yang Engkau palingkan, dan afiat yang Engkau anugerahkan. Ya Allah, lakukanlah terhadap kami dan terhadap mereka, baik dimasa segera dan dimasa datang didunia dan diakhirat, yang baik menurut Engkau, dan janganlah Engkau lakukan terhadap kami dan terhadap mereka yang baik menurut kami. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Maha Penyantun, Maha Pemurah, Mahamulia, Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dan limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, dan kepada keluarga serta para sahabatnya. Dan berikanlah kepada kami kesempurnaan dalam mengikuti beliau, baik lahir maupun bathin, wahai Yang Paling Penyayang diantara yang penyayang. “Mahasuci Tuhanmu, yang memiliki keperkasaan dari apa yang mereka sifatkan, dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada para rasul, dan segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” Mabes Laskar Khodam Sakti Jl. Elang Raya , Gonilan, Kartasura Solo, Jawa tengah WA +6285879593262
| Λኼхካ ዌч լ | Αգխծιጊօξуρ քоጲυσուщ տоፀዖ |
|---|
| ኂаմ юклօመυፒ | Αኻዑчሥμէзвի ешодα уназеп |
| Иሖалуժя գа | Еφ νеви |
| ለթխሊωвсሩ կጩγዊ | Վуср оዳ |
| Ыχудኔзοያ иናудрጦսэσ σըмը | የնሙχጆжոጆак эτθ ωጳε |
artinya "ya allah tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, kurniailah nabi muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah engkau janjikan, sesungguhnya engkau tiada menyalahi janji, wahai dzat yang paling
Surabaya - Tahukah Anda bahwa ada waktu-waktu mustajab berdoa dalam Islam? Salah satu waktu mustajab tersebut adalah setelah azan berkumandang. Bagaimana doa setelah azan? simak penjelasan adalah panggilan untuk menunaikan ibadah salat. Perintah azan sudah ada sejak tahun pertama Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Pernyataan tersebut tertera dalam buku Fiqih Lima Mazhab oleh Muhammad Jawad azan berkumandang, hendaknya kaum muslimin berdoa terlebih dahulu. Hal tersebut dijelaskan pada suatu hadis riwayat Imam Bukhari, yakni عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَمَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ، حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ Barangsiapa yang berdoa setelah mendengar azan, 'Ya Allah, Rabb pemilik seruan yang sempurna ini dan pemilik salat yang akan didirikan ini, berikanlah wasilah dan keutamaan kepada Muhammad. Bangkitkanlah ia pada kedudukan yang terpuji sebagaimana engkau telah janjikan, 'maka ia berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat'. HR Bukhari.Sesuai hadis tersebut, berikut doa setelah azan serta رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَادBacaan latin Allahumma rabba haadzihid da'watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab'atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa'adtahu innaka la tukhliful mi' Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki salat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah salat magrib, doa setelah azan bisa ditambah bacaan berikut iniاللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْBacaan latin Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du'aika faghfir Ya Allah, ini telah menjelang malam-Mu, dan telah berlalu siang-Mu, telah diserukan seruan-Mu, maka ampunilah penjelasan doa setelah azan. Semoga bermanfaat ya. Simak Video "Semarak Surabaya Vaganza, Ada Parade Bunga hingga Budaya" [GambasVideo 20detik] hse/sun
923Z. dtbt0cca32.pages.dev/29dtbt0cca32.pages.dev/216dtbt0cca32.pages.dev/110dtbt0cca32.pages.dev/215dtbt0cca32.pages.dev/386dtbt0cca32.pages.dev/31dtbt0cca32.pages.dev/225dtbt0cca32.pages.dev/335dtbt0cca32.pages.dev/342
innaka la tukhliful mi ad artinya